Saya anak ke dua dari dua bersaudara
Penulis : Ibu Peri Bella
Sehingga tak jarang kami suka berantem, bahkan tak terhindarkan dari yang namanya sebuah perkelahian, karena bagi ku dia bisa selalu baik kepada orang lain tetapi kenapa tidak dengan denganku?
Setiap pulang sekolah kami selalu pulang bersama, saya berjalan teapt dibelakangnya setiap kali pulang sekolah.
Suatu hari kami berjalan bersama dengan beberapa teman sekolahnya si kakak, kemudian sisa uang yang ada di kantongnya, dia segera berlari ke kios untuk membelikan sebotol coca-cola untuk nya dan teman-temannya sambil menikmati coca cola tersebut mereka minum dengan asik didepan ku tanpa membelikan untuk ku, karena jengkel saya berlari pulang dan menceritakan hal tersebut pada mama dirumah.
Waktu itu mama langsung memukulnya di kaki dengan ranting bunga suka, awal nya jengkel tetapi saya kembali menyesal karena telah membuatnya dipukul oleh mama dear kaka im so sorry.
Waktu berjalan aku berusia 17 tahun saatnya tiba aku pidah ke Kota Jakarta, disana susah senang aku jalani ditahun 2008, waktu itu belum ada namanya hp android dan gojek atau grab, benar-benar buta untuk naik angkot atau naik kereta benar-benar dari nol kehidupan Jakarta yang harus saya jalani,.
Kaka saya tipe orang jarang berbicara dan agak perhitungan soal keuangan, suatu hari dia kerja disalah satu Bank, dan itu membuatnya semakin teliti soal yang namanya keuangan. Jika saja dia membelikan ku sesuatu pasti jika mungkin sedang liburan sisanya, selalu melekat erat dengan yang namanya kata “cari jalan”.
Banyak yang share ke saya tentang saat mereka kesusahan atau lagi dalam keadaan krisis dan orang terdekat diharapkan untuk membantu mereka malah yang datang adalah harapan sebaliknya.
Saya cuman mau bilang saya sangat-sangat mengerti bagaimana rasa nya?
Pasti kita akan jengkel
tetapi yang terjadi adalah apa yang kita
ingin kan, yang datang malah sebaliknya,
jangan marah Tuhan ijinkan itu terjadi, malahan yang bukannya
diharapkan malah dikirimkan. Yang tidak dibayangkan malah yang datang.
(kalian mengerti kok saya juga bingung hahaha).
Sampai dititik kesusahan pun selalu saya berusaha mencari jalan sendiri, dan saat ini saya bersyukur memiliki seorang kakak yang sangat perhitungan, karena secara tidak langsung dia sedang mengajarkan saya artinya berjuang, secara tidak langsung pula dia mendidik ku untuk menjadi mental pejuang bukan mental pengemis, kadang saya liat ada adik-adik yang selalu minta sama kakaknya apa-apa mereka selalu minta sama kakak mereka, sehingga tidak membuat mereka mandiri Karena segala hal sudah terbiasa dengan kata MINTA.
Klik dan baca juga dalam format PDF
Penulis : Ibu Peri Bella
1 Komentar
Apalgi ade yg laki2, saya sangat pelit sm mereka dan sbnrnya ada maksd. Supaya mrk tdk selalu berpikir semua hal mudah. Thanks
BalasHapus